Cakraindonesia.co.id, Buton – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), Abu Hasan menegaskan, Partai Golkar hingga kini belum memberikan mandat kepada satupun bakal calon (Balon) Bupati Buton.
Untuk menggunakan Partai Golkar sebagai kendaraan politik pada Pilkada 2024, acuan utamanya adalah hasil survei yang dilakukan secara bertahap oleh internal partai.
Menurut Abu Hasan, baik kader maupun non kader saat ini mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan pintu Golkar. Olehnya, belum saatnya jika ada bakal calon Bupati Buton yang mengklaim diri sudah mendapatkan mandat dari Golkar.
“Kalau yang dimaksud mandat itu adalah surat tugas, memang sudah ada. Kalau untuk di Buton seingat saya 4 orang. Ada Pak La Bakry, Pak Basiran, Hamin, dan Pak Zainudin Napa. Itu statusnya sama ditugaskan oleh partai untuk melakukan konsolidasi jelang Pilkada. Tapi kalau yang dimaksud dengan mandat itu berupa rekomendasi partai atau B1KWK untuk yang dibawah ke KPU, itu belum ada keputusan,” ujarnya.
Abu Hasan mengaku, meski dirinya sebagai Ketua Bappilu Sultra, ia tetap saja mendapat perlakuan sama dengan non kader. Untuk maju di Pilkada Buton Utara (Butur), ia juga baru diberi surat tugas oleh partai.
“Saya ini Ketua Bapillu, tapi baru surat tugas juga. Saya harus kerja keras untuk terus menaikan elektabilitas. Jadi bukan hanya persoalan kita ketua, kader atau pengurus lantas harga mati kita diusung. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan DPP,” ungkapnya.
Sebagaimana pernyataan Ketua DPP Golkar, Airlangga Hartato, Abu Hasan memastikan Partai Golkar hanya akan merekomendasikan calon terbaik berdasarkan hasil survei.
“Survei pertama saat ini sudah selesai tapi belum keluar hasilnya. Setelah itu ada lagi survei di bulan Juni. Kemudian terakhir survei dengan pasangan calon baru dikeluarkan itu B1KWK,” pungkasnya. (Red)
